Banyak sekali jenis burung yang ada di Dunia ini. Namun dari ciri fisik, makanan dan habitatnya pastinya sangat berbeda. Memang untuk burung, untuk terbang yaitu suatu keperluan yang sangatlah penting agar bisa kabur dari pemangsanya.
Walau bagaimana saja, terdapat banyak spesies burung yang sudah berevolusi dan juga kehilangan kekuatan terbangnya. Apabila kita mendengar kata burung, maka tentu saja hampir semua dari kita akan membayangkan hewan yang berbulu & juga berparuh yang dapat terbang.
Akan tetapi, bayangan tersebut tidak sepenuhnya salah, sebab memang seperti itulah karakteristik dari sebagian besar burung yang dikenal oleh kalangan manusia.
Walaupun demikian, ada juga burung-burung yang tidak bisa terbang padahal telah memiliki sayap. Salah satu dari contoh burung tersebut yaitu burung rhea. Burung Rhea banyak ditemukan di padang terbuka, karena habitat burung Rhea berada di kawasan dataran tinggi.
Ciri Khas Burung Rhea
Rhea merupakan nama yang diberikan untuk jenis burung yang tidak dapat terbang. Yang mana istilah ilmiahnya yaitu “ratite” dan aslinya berasal dari kawasan Amerika Selatan.
Dilihat dari fisik, rhea mempunyai kemiripan dengan burung unta. Akan tetapi, burung rhea memiliki pewarnaan yang didominasi oleh warna coklat kelabu .
Kemudian burung rhea juga hanya memiliki 3 jari pada kakinya sedangkan burung unta memiliki 4 jari. Sebutan atau nama “rhea” berasal dari nama dewi mitologi Yunani “Rhea”.
Jenis Burung Rhea
Terdapat 2 spesies rhea yang telah diketahui oleh manusia. Antara lain yaitu rhea Amerika (Rhea americana) dan juga rhea Darwin (Rhea pennata). Tampilan dari kedua spesies tersebut dengan sepintas tidak berbeda.
Akan tetapi burung rhea Darwin berukuran sedikit lebih kecil dibandingkan rhea Amerika. Bila rhea Amerika bisa mencapai tinggi maksimal 1,5 m, rhea Darwin tinggi maksimalnya hanya sekitar 1 m kurang.
Beda yang lainnya, habitat burung Rhea asli Amerika mencakup wilayah Amerika Selatan bagian timur dan juga tenggara. Kemudian untuk habitat burung rhea darwin aslinya berada di wilayah Amerika Selatan bagian selatan dan juga bagian barat daya.
Walaupun memiliki persebaran yang berbeda, masing-masing spesies rhea pada dasarnya memiliki habitat kesukaan yang serupa.
Habitat Burung Rhea yaitu di padang terbuka di kawasan dataran tinggi dengan rerumputan yang tinggi & kadang-kadang disertai beberapa pohon besar. Burung Rhea memilih habitat seperti itu tentu saja ada alasannya.
Selain karena habitat tersebut memiliki makanan yang sangat melimpah, rerumputan yang tinggi juga membantu rhea untuk menyamarkan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Tak hanya itu, habitat burung Rhea berupa padang terbuka membantu rhea memaksimalkan indra penglihatannya yang tajam & kemampuannya berlari cepat di mana rhea diketahui bisa berlari hingga mencapai kecepatan maksimal 60 km/jam.
Burung Rhea Banyak Diburu
Rhea termasuk salah satu hewan yang banyak diburu oleh penduduk setempat sebab begitu banyaknya bagian-bagian dari hewan ini yang bisa dimanfaatkan. Daging dan juga bagian telurnya bisa dijadikan makanan, bulunya juga bisa dibuat menjadi sapu bulu ayam.
Dan sementara untuk bagian kulitnya bisa diolah menjadi bahan pakaian. Alasan lain mengapa banyak manusia memburu rhea adalah karena pada beberapa tempat, rhea menjadi hama yang memakan tanaman yang ditanam di ladang.
Faktanya, meskipun rhea memang memakan biji-bijian, rhea ternyata juga sering kali memakan serangga-serangga hama pertanian.
Akan tetapi, di luar dari fakta tersebut, sebagai akibat dari perburuan yang tidak terkendali dan juga habitat liarnya yang makin menyempit, rhea pun kini menjadi salah satu hewan yang sudah terancam punah.
banyak langkah yang telah dilakukan untuk mencegah kepunahan dari burung rhea, salah satunya dengan mengeluarkan aturan yang melarang perdagangan rhea hasil tangkapan di alam liar.
Walaupun begitu, pengawasan dan juga penerapan aturan tersebut di lapangan dianggap masih memerlukan usaha yang lebih serius lagi.
0 comments:
Post a Comment