Mediaronggolawe- Minggu, 5 November 2017, Independent Jalaratu kembali menyuguhkan event dengan gebrakan yang tak tanggung- tanggung. Event spektakuler yang dikemas tanpa potongan disemua kelas, langsung dikerubuti kicau mania. Event yang diberi tajug “ Tirtonirmolo Cup “ ini, berjalan lancar dan sukses. Event megah ini digelar di area Water Boom Tirtonirmolo Ngawi. Kendati pada pertengahan event diwarnai oleh turunnya hujan lebat, namun antusias peserta justru semakin tinggi dan merasa tertantang dengan medan basah.
Independent Jalaratu yang sehari sebelumnya menggelar diklat juri Independent, mencoba untuk melakukan pemanasan dengan turunnya beberapa juri baru dalam event ini. “ Padatnya event, menuntut kami melakukan regenerasi dengan tersedianya juri- juri baru yang masih fresh “, terang Andri Bolang sang ketua Independent Jalaratu. Tepat pukul 11.00 event digeber, beberapa burung ternama semua turun disini.
Salah satunya adalah Kacer Wiro Sableng milik Didin Lapendoz yang menyabet posisi tertinggi dikelas Galuh. Wiro sableng merupakan burung yang sangat disegani oleh Kacer mania karena kualitasnya. Kemunculan Wiro Sableng dalam setiap event yang disambanginya, hampir tak pernah luput dari podium juara. Sementara itu, KT Ban Ponorogo juga tak kalah sukses mendulang poin mutlak dikelas Kacer Boom- Bom Bud. KT Ban yang hadir serombongan dengan personil RRKM BC diantaranya Sugik dan Dedy Door, cukup puas dengan penampilan Kacer Compressor. Compressor belakangan ini disebut- sebut sebagai Kacer era kini. Segudang isian diantaranya Cililin, Rambatan, Serindit dan Gereja tarung, menjadi hal yang menakutkan bagi Kacer mania. Compressor yang rutin diberikan Bio Kroto, selalu sukses melibas lawan yang menghalanginya.
Sugik RRKM dan Dedy Door juga merasakan manisnya podium dengan moncernya Mimin pada kelas Love Bird Paud Kereta Gantung. Aksi spektakuler lainnya juga dipertontonkan oleh Love Bird Gentolet kebanggaan Sukma lanang. Durasi ngekeknya yang super istimewa, mampu menembus ketatnya persaingan dikelas Love Bird sebagai yang terbaik dikelas utama Tirtonirmolo. Di blok tengah, Gentolet telah menjadi incaran Love Bird Lover’s yang ingin memboyongnya. Aksi serupa juga ditunjukkan oleh Love Bird Point milik Septian dengan menempati posisi runner up dikelas Boom- Boom Bud. Point bukan kali ini saja menyabet prestasi. Telah banyak event- event bergengsi yang telah ia taklukkan dengan durasi ngekeknya yang panjang dan rajin.
Love Bird ternama lainnya yang juga mulus menempati posisi teratas adalah Dhenok milik Daffa- Vinna. Duet keduanya telah banyak mencatatkan nama Dhenok dilevel teratas kelas Love Bird lintas EO. Dhenok merupakan burung yang gampang nampil dan selalu stabil dalam setiap laga yang dilakoninya. Kualitas Dhenok merata dari segi durasi ngekeknya yang panjang dan rajin, terlebih didukung oleh volumenya yang mengkristal. Dhenok juga tengah dipersiapkan menuju Sien Rony Cup pekan depan.
Sesi lain yang memaksa penonton menahan nafas karena ketatnya persaingan adalah pada sesi Murai Batu. Kualitas mewah dibeberkan oleh Bebeto milik Sam Rizal Nganjuk. Keangkeran Bebeto telah diakui oleh lawan yang telah merasakan pedasnya isian Bebeto diantaranya Cililin, Gereja tarung dan Kenari yang dibawakan sangat panjang dengan voleme yang dahsyat. Bebeto selalu masuk dalam deretan nama Murai Batu yang diperhitungkan dalam setiap event. Bebeto kini tengah dipersiapkan menggempur Event perang bintang Sien Rony Cup pekan depan di Malang. “ Saya tak pernah gentar dengan lawan, karena saya yakin kualitas Bebeto mampu bersaing”, tandas Sam Rizal yang juga merupakan salah satu kicau mania nomor satu di Nganjuk ini.
Masih dijalur Murai Batu, Fajar Syah Sultan BF Madiun tak mau kalah dalam perburuan gelar juara. Sniper yang merupakan hasil breedingnya sendiri, tak sungkan- sungkan mengahajar rival- rivalnya dikelas Murai Batu Galuh. Fajar Syah Sultan BF yang dikenal milih- milih soal kualitas, tak mau sembarangan menenteng gacoannya kelapangan. Sniper tak perlu lagi diragukan soal materi yang dimilikinya. Daya gedornya yang hyper, serta volumenya yang jauh diatas rata- rata, dengan mudah melambungkan nama Fajar Syah dideretan atas pemilik Murai Batu berkelas. Fajar Syah yang juga dikenal sebagai peternak Murai Batu berhasil sukses dengan anakan Ring Sultan yang juga sering moncer ditangan juragannya masing-masing.
Beralih pada sesi Cendet yang sempat dijuluki sebagai partai neraka. Kelas Cendet kini semakin mendekati masa jayanya seperti dulu. Membludaknya peserta dikelas ini diluar prediksi. Beberapa waktu belakangan ini, diakui pamor Cendet sempat memudar. Keunggulan Sakera milik Kempling Ponorogo tak bisa dijegal lawan. Gaya nagen sambil membawakan isian roll, speed, tembak menjadi menu utama Sakera. Tonjolan gereja tarung serta kolibri terdengar tembus. Kempling Ponorogo yang dikenal sebagai spesialis cendet, tak pernah kesulitan membawa Sakera menembus benteng podium, karena kualitasnya memang “ Beda “. Sesi Cendet juga diramaikan oleh Republik Pentet Ngawi yang berharap kelas ini kembali ramai. Republik Pentet juga menyatakan akan selalu siap meramaikan kelas ini, kususnya di area Jalaratu yang telah menjadi rumah keduanya.
Alhamdulillah event berjalan lancar dan ramai peserta. Peserta juga puas atas kinerja team juri Independent yang dikawal langsung oleh mas Tris Srijaya Madiun. Andri Bolang di akhir event menyampaikan terimakasih atas dukungan seluruh kicau mania. Mohon maaf bila kami ada kesalahan. Andri Bolang juga menambahkan bahwa Independent Jalaratu akan terus berbenah demi kepuasan kicau mania. Tunggu gebrakan kami selanjutnya, pungkas Andri Bolang.
(eko po/November/2017/mediaronggolawe/ebod jaya )
Comments
Sumber : mediaronggolawe
You must be logged in to post a comment Login