Burung Enggang atau yang sering dinamakan dengan burung Rangkong merupakan sejenis burung yang tampak memiliki paruh dengan bentuk tanduk sapi namun tidakada lingkaran.
Pada umumnya paruhnya itu memiliki warna yang terang. Nama ilmiahnya “Buceros” mengarah ke bentuk paruh, dan mempunyai arti “tanduk sapi”pada Bahasa Yunani.
Burung Enggang masuk pada kelompok Bucerotidae yang ada dalam 57 spesies. 9 spesies dari burung tersebut asalnya dari endemik pada bagian selatan Afrika.
Secara umum burung Rangkong atau Enggang ini punya ciri khas berupa paruh yang begitu besar menyerupai tanduk.
Di Indonesia, tubuh Rangkong ukurannya sekitar 40 – 150 cm. Untuk burung rangkong terberat hingga mencapai 3.6 Kilogram.
Biasanya warna bulu Rangkong didominasi dengan warna hitam (bagian badan) kemudian warna putih untuk bagian ekor. Kemudian warna bagian leher serta kepala cukup bervariasi.
Ciri khas dari burung rangkong lainnya yaitu suara dari kepakan sayap serta suara “calling”, seperti yang dimiliki oleh burung Rangkong Gading (Buceros vigil) dengan “calling”.
Suaranya seperti orang tertawa terpingkal pingkal serta bisa terdengar sampai dengan radius 3 Km.
Makanan burung Rangkong khususnya dari buah-buahan. Termasuk juga kadal, kelelawar, tikus, ular serta berbagai macam jenis serangga.
Persebaran dan Habitat
Pada seluruh wilayah dunia ada kurang lebih 54 jenis burung rangkong. Burung rangkong memiliki wilayah persebaran mulai dari kawasan sub-sahara Afrika, India, Asia Tenggara, New Guinea serta Kepulauan Solomon.
Kemudian sebagian besar hidup pada hutan hujan tropis dan hanya beberapa jenis saja yang hidup pada daerah kering, misalnya saja seperti di Afrika.
Indonesia termasuk rumah untuk sebanyak 13 jenis burung rangkong yang menyebar pada hutan hujan tropis.Untuk tiga diantaranya memiliki sifat endemik.
Sebagian besar, burung rangkong banyak dijumpai di daerah hutan dataran rendah hutan perbukitan (0 – 1000 m dpl). Pada daerah pegunungan (> 1000 m dpl) rangkong telah mulai jarang dijumpai.
Pulau Sumatera menduduki jumlah paling banyak dengan 9 jenis. Selanjutnya di ikuti dengan Kalimantan dengan sebanyak 8 jenis.
Dengan banyaknya jenis burung rangkong yang ada di Indonesia menjadikan daerah penting untuk konservasi burung rangkong yang ada di dunia.
Perilaku dan Makanan Burung Rangkong
Burung rangkong yang hidupnya berada di hutan hujan tropis pada umumnya bersifat frugivorous.
Makanan yang begitu penting untuk burung rangkong yaitu buah beringin yang selalu berbuah sepanjang tahun di hutan tropis.
Selain makanan burung Rangkong yang berupa buah beringin, jenis buah-buahan yang lainnya juga dimakan oleh burung rangkong.
Misalnya seperti buah pala hutan (Myristicaceae) yang banyak mengandung protein dan lipid, kemudian juga buah kenari-kenarian (Burseraceae).
Tak hanya makanan berupa buah-buahan, burung rangkong juga memakan invertebrata dan juga vertebrata kecil.
Tak hanya untuk memenuhi kebutuhannya seperti pada waktu perkembangbiakan.
Untuk makanan yang berupa invertebrata serta vertebatra kecil juga dimakan sebagai makanan pengganti pada saat ketersediaan buah mulai berkurang atau menipis.
Di dukung dengan postur tubuh yang memungkinkan burung rangkong untuk bisa terbang cukup jauh (200-1200 m/jam).
Kemudian dengan kapasitas perut yang begitu besar, burung rangkong bisa memencarkan biji hampir di semua bagian hutan tropis. Jadi, burung Rangkong dapat menjaga dinamika hutan.
Keanekaragaman dari burung Rangkong ataupun Enggang di Indonesia ini termasuk sebuah kebanggaan. Akan tetapi, makin hari populasi Rangkong di Indonesia semakin menurun.
Hal ini dikarenakan oleh berkurangnya kawasan (habitat) akibat deforestasi hutan, berkurangnya makanan serta tempat bersarang, dan juga perburuan Rangkong.
Demikianlah ulasan mengenai burung rangkong beserta daerah persebarannya. Semoga bisa bermanfaat bagi anda yang membacanya.
0 comments:
Post a Comment