Burung Kutilang Emas memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan Kutilang Biasa, hal ini disebabkan oleh kicauannya yang dianggap lebih baik dan memiliki warna yang lebih menarik. Seperti apa sebenarnya Burung Kutilang Emas itu, kali ini Km Kissawa ingin membahas sekilas hingga tuntas tentang Burung Kutilang Emas agar kita semua memahami bila kicauan burung ini juga bisa dijadikan masteran untuk burung Murai Batu.
Sekilas Tentang Kutilang Emas
Kutilang emas memiliki kepala hitam dan warna merah delima pada bulu-bulu tenggorokan. Namun pada ras montis, warna bulu tenggorokan bukan merah, melainkan kuning. Selebihnya, karakteristik pada kedua ras ini sama.
Tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun, sedangkan bagian bawah kuning terang yang mempesona. Iris matanya putih tegas, nggak kalah sama lovebird klep (he…he…). Paruh dan kaki berwarna hitam. Kutilang emas Pemalu, tapi rajin bunyi.
Tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun, sedangkan bagian bawah kuning terang yang mempesona. Iris matanya putih tegas, nggak kalah sama lovebird klep (he…he…). Paruh dan kaki berwarna hitam. Kutilang emas Pemalu, tapi rajin bunyi.
Habitat dan Kebiasaan
Burung ini biasanya mendiami kawasan hutan hujan, tetapi lebih menyukai areal di ujung hutan. Di Sumatera, kutilang emas sering dijumpai di dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut (dpl).
Di Jawa, kutilang emas lebih sering berada di wilayah barat dan selatan, terutama di hutan dataran rendah hingga ketinggian 1.500 meter dpl. Sedangkan di Kalimantan, burung ini sering mendiami kawasan gunung, seperti Gunung Kinabalu, Kayan Hulu, hingga Liang Kubung.
Kutilang emas merupakan burung penetap, jadi tidak pernah bermigrasi ke daerah lain yang terlalu jauh. Hal ini berpotensi pada penurunan populasi, jika areal hutan yang menjadi habitatnya selama ini mengalami alihfungsi lahan.
Di alam liar, burung ini rajin berkicau, nyaring, indah. Suaranya terdengar seperti “hii-tii-hii-tii-wiit“, dengan nada terakhir yang menurun, atau “tee-tee-wheet-wheet“, “whit-wheet-wit“, dan campuran kombinasi antara kedua bunyi tersebut. Bisa juga berbunyi “whee-whee, whee-whee” dengan nada naik-turun.
Di Jawa, kutilang emas lebih sering berada di wilayah barat dan selatan, terutama di hutan dataran rendah hingga ketinggian 1.500 meter dpl. Sedangkan di Kalimantan, burung ini sering mendiami kawasan gunung, seperti Gunung Kinabalu, Kayan Hulu, hingga Liang Kubung.
Kutilang emas merupakan burung penetap, jadi tidak pernah bermigrasi ke daerah lain yang terlalu jauh. Hal ini berpotensi pada penurunan populasi, jika areal hutan yang menjadi habitatnya selama ini mengalami alihfungsi lahan.
Di alam liar, burung ini rajin berkicau, nyaring, indah. Suaranya terdengar seperti “hii-tii-hii-tii-wiit“, dengan nada terakhir yang menurun, atau “tee-tee-wheet-wheet“, “whit-wheet-wit“, dan campuran kombinasi antara kedua bunyi tersebut. Bisa juga berbunyi “whee-whee, whee-whee” dengan nada naik-turun.
Sarang burung ini berbentuk cawan dengan telur 2-4 butir dalam satu kali periode produksi. Agar cepat besar burung kutilang butuh asupan gizi yang cukup untuk itu burung ini selain diberi makanan buah yang lunak juga perlu di beri EF berupa serangga yang telah dilunakkan.
0 comments:
Post a Comment