Sebagai pecinta burung berkicau maka
Km Kissawa kali ini akan melengkapi koleksi artikelnya dengan memperkenalkan
Burung Branjangan kepada sahabat Kissawa agar kita semua mengenal burung pemakan biji dan serangga ini sebagai burung yang indah dan unik saat berkicau.
Sekilas Tentang Branjangan
Burung Branjangan (Mirafra Javanica) merupakan burung kecil pemakan bijian dan serangga
(omnivora) panjang tubuhnya berkisar di 12,5 cm lebih, tergantung asal daerah atau habitat burung tersebut . Warna bulu tubuh, kepala, dan tengkuk hitam lurik kecokelat-cokelatan dengan dasar warna bulu coklat pucat. Penyebaran burung ini meliputi daerah Jawa, Kalimantan, Irian, India, China, Afrika, Philipina, Australia dan lain-lain.
Burung ini bisa ditemukan di sawah-sawah atau tegalan, biasanya burung ini hidup berkelompok. Burung Branjangan ini berpenampilan sangat lincah, bila sedang berkicau, selalu diikuti dengan mengipas-ngipaskan sayapnya, dan sebagian ada yang sambil terbang turun naik dalam sangkar.
Oleh sebab itu, sangkarnya di buat tinggi, memanjang dengan tangkringan berupa batu apung atau batu karang, suaranya cukup keras mengkirstal dan selalu membawakan suara-suara burung lain (Prenjak,Citblek,Kenari, Kutilang dan lain-lain) burung ini banyak dipelihara orang karena keindahan suaranya dan juga untuk memaster burung lainnya (
MuraiBatu, Love Bird, Anis,
Kenari).
Perlu diketahui bila dalam lomba skala besar
Burung Branjangan kerap dilombakan dengan hadiah yang menggiurkan, namun sayangnya tidak banyak pecinta burung yang memelihara burung ini karena burung Branjangan termasuk burung yang unik dan tidak mudah berbunyi dengan perawatan dan kondisi lingkungan yang kurang mendukung.
Dalam perkembanganya, burung branjangan yang sudah mulai sulit ditemukan di tanah jawa ternyata sudah dapat diternak, hal ini sesuai dengan apa yang ditulis oleh omkicau, bila om Yogi Prayogi berhasil melakukan penangkaran burung branjangan, karena om yogi juga disebut sebagai pakar branjangan di tanah air. Sudah banyak branjangan jawara yang dihasilkan oleh penangkarannya.
Agar burung ini tidak semakin punah dan tinggal kenangan maka memelihara burung ini sebaiknya dibarengi dengan usaha penangkarannya seperti yang dilakukan mantan KMI (kicau mania Indonesia) om Yogi yang kami sebutkan kisahnya seperti diatas.
Sangkar Branjangan juga sangat unik, yaitu memiliki postur atau model yang panjang atau tinggi, di dasar sangkar burung ini juga diberi bubuk batu bata atau pasir agar burung bisa bermain disana.