Benarkah Lovebird Import Lebih Unggul dari Lovebird Lokal?
Sumber: Burungnya
Divisi Juri BnR Indonesia akan mengadakan diklat tanggal 30 dan 31 Maret di kota BnR Bogor. Dengan banyaknya lapangan khususnya didaerah Jabodetabek yang ingin menggunakan tenaga Juri BnR.Akhirnya Divisi Juri BnR membuka diklat Juri kembali. Tapi kali ini Diklat Juri berbeda dengan sebelumnya lebih selektif lagi.
“Kita melalui proses wawancara dilanjut dengan materi tentang burung dan sistem penjurian BnR. Awas belum tentu bisa lulus karena akan ada tes terakhir secara visual yang dilakukan BnR”. kata Ketua Divisi Juri Herry IP menjelaskan.
Kualitas seorang Juri dimulai dari awal ditentukan dari Diklat Juri. Program BnR memang berbeda dengan yang lalu lalu. Semua Juri ada kesempatan dalam lomba besar tergantung kualitas Juri itu sendiri. Jadi penentu bagaimana Juri bisa bertugas dilomba ditentukan oleh kemampuan dari Juri itu sendiri. Bukan karena kedekatan atau kroto atau pulsa..
Mediabnr – BnR Indonesia kedepan nanti akan menggelar lomba dengan membuka dua kelas kandang. Pertama kandang seragam itu semua kandang natural yang terbaru kemudian. Kandang wajib hanya khusus kandang Love Bird saja. Karena BnR Indonesia akan memproduksi besar besaran kandang Love Bird dengan beberapa tampilan baru.
Salah satunya kandang Merah putih ada lagi kandang Liga dan akan muncul lagi kandang kandang love Bird motif baru lagi. “Jadi dilomba BnR nanti ada dua kelas, kelas kandang seragam dan kelas kandang wajib BnR. Tapi wajib BnR hanya untuk kelas burung jenis Love Bird saja dan ini. Sudah disetujui oleh BnR satoe dan akan segera dilaksanakan”. kata Opung Kadir menjelaskan. Jadi setiap gelaran BnR kedepan nanti semua akan menggunakan kandang BnR baik yang seragam maupun yang wajib kandang. (red)
AMBARAWA BC. JUARA UMUM BIRD CLUB
Senin, 12 Februari 2018 - DATA JUARA
Keberhasilan love bird Urdal TMN meraih lima kali podium pertama alias pentatrik di Ratu Cup Ungaran mengantarkan Duta Ambarawa BC keluar sebagai juara umum.
Data Juara Ambarawa BC, Minggu 11 Februari 2018 selengkapnya lihat di sini
Mediabnr - Lomba burung sekarang sudah menjurus ke lomba Gladiator sudah tidak beretika. Ambisi bicara tanpa melihat kondisi burung sendiri apa lagi burung orang lain. Lebih parah pemilik tidak melihat langsung hanya mendapatkan laporan dari anak buah menuai protes. Padahal ada sisi anak buah yang harus kita pelajari yang namanya beban terhadap bos. Bos sudah membelikan tiket burung, kurang maksimal Juri yang dikambing hitamkan membawa nama penonton juga tahu.
Padahal secara logika penonton akan menonton burungnya sendiri dan ini sudah hukum alam peserta juga menonton burung miliknya sendiri. Dewasa dalam melombakan burung kalau sekarang ini kita lihat sebenarnya sudah merata. Hanya beberapa saja yang terlihat arogan mungkin ada kepentingan dan misi tertentu mungkin saja. Tapi bagaimana pendapat BnR satoe melihat kejadian seperti ini dimata beliau. “Kalau bicara etika aku jujur tidak ada etika!. Kalau kita niat silahturahmi ikut membangun dunia burung dengan kebersamaan tidak akan terjadi hal hal seperti ini”. kata Bang Boy sambil tersenyum Penuh arti.
Bapak perburungan ini memang selalu bijaksana dalam melihat sesuatu hal dalam dunia burung. Beliau selalu berusaha menjaga semua yang terkait dalam dunia burung ini siapa pun itu. Beliau selalu menghargai apapun EO yang menyelenggarakan karena memang seorang bapak. (red)